Orang
tua berperan penting dalam emosi remaja, baik yang memberi efek positif
maupun negative. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan
lingkungan yang sangat penting bagi remaja.
Menurut
Mu’tadin (2002) remaja sering mengalami dilema yang sangat besar antara
mengikuti kehendak orang tua atau mengikuti kehendaknya sendiri.
Situasi ini dikenal dengan ambivalensi dan hal ini akan menimbulkan
konflik pada diri remaja. Konflik ini akan mempengaruhi remaja dalam
usahanya untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan dalam
beberapa kasus tidak jarang remaja menjadi frustasi dan memendam
kemarahan yang mendalam kepada orang tuanya dan orang lain
disekitarnya. Frustasi dan kemarahan tersebut seringkali di ungkapkan
dengan perilaku perilaku yang tidak simpatik terhadap orang tua maupun
orang lain yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain
disekitarnya.
Penilitian
yang dilakukan BKKBN pada umunya masalah antara orang tua dan anaknya
bukan hal hal yang mendalam seperti maslah ekonomi, agama, social,
politik, tetapi hal yang sepele seperti tugas-tugas di rumah tangga,
pakaian dan penampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar